Beberapa waktu terakhir, dunia belanja online dihebohkan dengan hadirnya aplikasi Temu. Nama “Temu” melesat menjadi tren, bahkan menyaingi raksasa toko online luar negeri seperti Shopee, Lazada, dan Amazon. Banyak orang bertanya-tanya: Sebenarnya, aplikasi Temu itu apa?
Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu aplikasi Temu, bagaimana model bisnisnya bekerja, dan kelemahan yang dimilikinya. Maka dari itu, simak tulisan admin Ducking di bawah ini.
| Daftar isi |
|---|
| 1. Apa Itu Aplikasi Temu? |
| 2. Model Bisnis Aplikasi Temu |
| 3. Fitur dan Daya Tarik Utama Aplikasi Temu |
| 4. Kekurangan Aplikasi Temu |
| 5. Beli Barang dari China Bisa Ducking Bantu! |

Aplikasi Temu adalah sebuah online marketplace (lokapasar) yang dioperasikan oleh PDD Holdings, perusahaan multinasional yang juga memiliki platform e-commerce raksasa di Tiongkok, Pinduoduo.
Meskipun didirikan di Boston, Massachusetts pada Juli 2022, Temu secara efektif berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan konsumen di seluruh dunia langsung dengan jutaan pemasok, produsen, dan merek di Tiongkok.
Temu memasuki pasar internasional dengan tagline yang menarik perhatian: "Shop Like a Billionaire" Slogan ini menegaskan proposisi nilai utama mereka yaitu memungkinkan konsumen membeli berbagai produk mulai dari aksesori ponsel, peralatan rumah tangga, hingga fesyen, dengan harga yang sangat rendah, seolah-olah biaya bukanlah masalah.
Model bisnis aplikasi Temu adalah kunci dari harga super-murah yang mereka tawarkan.
Daya tarik aplikasi Temu tidak hanya terletak pada harganya, tetapi juga pada pengalaman belanja yang dirancang untuk membuat pengguna "ketagihan".
Temu menawarkan lebih dari 600 kategori produk. Konsumen dapat menemukan apa saja, mulai dari pakaian, perhiasan, perlengkapan hewan peliharaan, hingga barang rumah tangga dan taman. Ketersediaan dan variasi produk yang didukung dengan harga yang sangat kompetitif menjadi magnet utama.
Salah satu fitur unik aplikasi Temu adalah penggunaan gamifikasi menambahkan fitur mirip game ke dalam pengalaman berbelanja.
Hadiah dan Kupon: Pengguna didorong untuk bermain game seperti memutar roda (rolet), memancing, atau membalik kartu di dalam aplikasi untuk memenangkan kupon, diskon, atau bahkan hadiah gratis.
Referral dan Sharing: Platform ini secara agresif mendorong pengguna untuk membagikan tautan (link) diskon ke media sosial atau grup keluarga. Semakin banyak orang yang berbelanja melalui tautan yang sama, semakin rendah harga barang tersebut (group buying), menciptakan dorongan sosial untuk berbelanja.
Meskipun pengiriman seringkali berasal dari lintas negara (Tiongkok), Temu bekerja sama dengan mitra logistik berpengalaman. Untuk beberapa pasar, mereka juga menggunakan model semi-hosted di mana penjual mengelola listing produk, tetapi Temu mengambil tanggung jawab utama untuk logistik dan pemenuhan pesanan.
Pendekatan Temu yang mengambil alih kontrol logistik dari penjual adalah langkah cerdas. Ini memberikan konsumen janji pengiriman yang lebih cepat dan andal, meskipun pengirimannya melintasi batas negara.
Konsumen harus berhati-hati saat berbelanja di platform baru dengan harga sangat murah, terutama terkait garansi dan pengembalian barang.
Tidak perlu khawatir karena temu diblokir di Indonesia karena masih ada alternatif marketplace China yang telah admin tulis di artikel lain dengan judul pengganti Aliexpress di Indonesia.
Jika Anda ingin import barang dari China, cobain layanan jastip China dari Ducking dan rasakan keamanan dan kemudahan yang ditawarkannya, semua urusan mulai dari beli barang, nego, pengurusan dokumen, hingga pengiriman sampai tiba di depan rumah Anda. Tunggu apalagi? Hubungi admin Ducking sekarang juga!