Cara Menghitung Harga Jual Produk dan Jasa untuk Bisnis Pemula

27 Mar 2025 | Baariq Ayumi
Cara Menghitung Harga Jual Produk dan Jasa untuk Bisnis Pemula

Menentukan berapa harga yang akan Anda tetapkan untuk pelanggan adalah salah satu keputusan terpenting yang akan Anda buat dalam berbisnis. 

Jika harga terlalu rendah, laba Anda akan menurun dan orang-orang mungkin menganggap produk Anda berkualitas buruk. Namun, jika harga Anda terlalu tinggi, Anda berisiko membuat orang-orang tidak tertarik sama sekali.

Di sini, admin akan menunjukkan beberapa cara menghitung harga jual agar Anda dapat memaksimalkan laba, mari simak artikel di bawah ini!

 

Daftar isi
1. Komponen Wajib dalam Menghitung Harga Jual

1.1 Harga Pokok Produksi (HPP)

1.2 Biaya Operasional Tetap & Variabel

1.3 Target Laba

1.4 Pajak & Regulasi

2. 4 Cara Menentukan Harga Jual Produk

2.1 Markup Pricing

2.2 Break-Even Analysis

2.3 Value-Based Pricing

2.4 Competitor-Based Pricing

3. Studi Kasus Perhitungan Harga Jual per Industri

3.1 Bisnis Kuliner: Kedai Burger

3.2 Bisnis Fashion: Jersey Custom

4. Strategi Harga untuk Bisnis Online

4.1 Menghitung Komisi Marketplace

4.2 Psychological Pricing di Toko Online

4.3 Dynamic Pricing untuk Dropshipping

5. Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari
6. Titip Beli Barang dari China Bisa Pakai Ducking! 
 

 

Komponen Wajib dalam Menghitung Harga Jual

Harga Pokok Produksi (HPP)

HPP adalah total biaya langsung untuk memproduksi satu unit produk atau jasa. Komponennya bervariasi tergantung jenis bisnis:

1. Bisnis Produk Fisik (contoh: makanan, pakaian):

HPP = Bahan Baku + Tenaga Kerja Langsung + Overhead Produksi

Contoh:
Biaya bikin 1 burger = Rp15.000 (daging), Rp3.000 (roti), Rp2.000 (sayur), Rp5.000 (tenaga kerja) → HPP = Rp25.000.

2. Bisnis Jasa (contoh: konsultan, web development):

HPP=Biaya Tenaga Ahli per Jam × Waktu Pengerjaan

Contoh:
Tarif developer Rp150.000/jam × 10 jam = HPP = Rp1.500.000.

Biaya Operasional Tetap & Variabel

  • Biaya Tetap: Sewa gedung, gaji karyawan, internet.
  • Biaya Variabel: Listrik, air, biaya pengiriman.
  • Biaya Tersembunyi yang Sering Terlupa:
    • Komisi marketplace (Shopee, Tokopedia).
    • Biaya retur (5-10% dari penjualan).
    • Biaya kemasan khusus (misal: box premium).

Target Laba

Margin laba ideal berbeda tiap industri:

  • Ritel: 15-25%.
  • Fashion: 30-50%.
  • Jasa Digital: 40-70%.

Contoh:
Jika HPP burger Rp25.000 dan target margin 40%:

Laba=25.000×40%=Rp10.000

Pajak & Regulasi

  • PPN 11% (mulai 2024): Tambahkan ke harga jual setelah HPP + laba.
  • PPh Final 0.5% (untuk UMKM): Biaya ini bisa dimasukkan ke dalam HPP.

Contoh Perhitungan Pajak:
Harga sebelum pajak = Rp35.000 (HPP + laba).
PPN 11% = 35.000 × 11% = Rp3.850.
Harga jual akhir = Rp38.850.

4 Cara Menentukan Harga Jual Produk

Markup Pricing

Tambahkan persentase keuntungan ke HPP.

Rumus Harga Jual:

Harga Jual = HPP + (HPP × Markup (%))

Contoh untuk Bisnis Kaos:
HPP = Rp50.000, markup 50%.

Harga jual = 50.000 + (50.000 × 50%) = Rp75.000

Kelebihan: Simpel dan mudah dihitung.
Kekurangan: Tidak mempertimbangkan harga pasar.

Break-Even Analysis

Menghitung jumlah unit yang harus dijual agar tidak rugi.

Rumus Break-Even Point (BEP):

BEP (unit)=  Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit − HPP per Unit)

 Contoh Usaha Kopi:

  • Biaya tetap/bulan: Rp5.000.000 (sewa, gaji).
  • Harga jual/kopi: Rp20.000.
  • HPP/kopi: Rp10.000.
BEP = 5.000.000 / (20.000 - 10.000) = 500 cup/bulan

Artinya, Anda harus menjual 500 cup/bulan untuk menutup biaya.

Value-Based Pricing

Harga ditentukan berdasarkan nilai yang dirasakan pelanggan.

Studi Kasus:

Sebuah agensi SEO menjual paket optimasi website seharga Rp10 juta/bulan, padahal HPP-nya hanya Rp4 juta. Harga tinggi ini dibenarkan karena klien percaya layanan ini bisa meningkatkan penjualan 300%.

Cara Mengukur Nilai Produk:

  • Survei pelanggan: "Berapa harga maksimal yang Anda mau bayar untuk produk ini?"
  • A/B testing: Uji dua harga berbeda dan bandingkan konversinya.

Competitor-Based Pricing

Analisis harga pesaing menggunakan tools:

  • Google Shopping: Pantau harga produk serupa di e-commerce.
  • Priceva: Alat pelacak harga kompetitor otomatis.
  • Omnilytics (untuk fashion): Analisis harga di marketplace.

Studi Kasus Perhitungan Harga Jual per Industri

Bisnis Kuliner: Kedai Burger

  • HPP/unit: Rp25.000.
  • Biaya operasional/bulan: Rp8.000.000 (termasuk delivery & kemasan).
  • Target penjualan: 500 burger/bulan.
  • Target laba: 30%.

Perhitungan:

  • Laba per unit = 25.000 × 30% = Rp7.500.
  • Harga sebelum operasional = 25.000 + 7.500 = Rp32.500.
  • Biaya operasional per unit = 8.000.000 ÷ 500 = Rp16.000.
  • Harga jual akhir = 32.500 + 16.000 = Rp48.500.

Bisnis Fashion: Jersey Custom

  • HPP: Rp80.000 (bahan + sablon).
  • Biaya reseller: Diskon 20% dari harga jual.
  • Target laba: 40%.

Perhitungan:

  • Harga jual sebelum reseller = 80.000 + (80.000 × 40%) = Rp112.000.
  • Harga setelah diskon reseller:
  • Harga Reseller=112.000−(112.000×20%)=Rp89.600
  • Harga Jual ke End-User = Rp149.000 (markup 67% dari harga reseller).

Strategi Harga untuk Bisnis Online

Menghitung Komisi Marketplace

Jika Anda jual di Shopee dengan komisi 5%, pastikan harga sudah termasuk biaya ini:

Harga Akhir=  Harga Awal / (1 − Komisi (%))

Contoh:
Harga awal Rp100.000, komisi 5%:

Harga Akhir=  100.000 / (1−0.05) = Rp105.263

Psychological Pricing di Toko Online

  • Gunakan Rp 49.999 alih-alih Rp 50.000.
  • Tulis diskon dalam persen dan nominal (Contoh: "Diskon 30% hemat Rp150.000").

Dynamic Pricing untuk Dropshipping

  • Jika supplier menaikkan harga 10%, naikkan harga Anda 8% untuk tetap kompetitif.
  • Gunakan tool seperti Sellics untuk automasi penyesuaian harga.

Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari

  1. Lupa Hitung Biaya Payment Gateway (contoh: Fee OVO 1-2%).
  2. Tidak Update Harga Saat Bahan Baku Naik (misal: saat harga tepung naik 20%).
  3. Diskon Berlebihan yang justru merusak citra brand.

Titip Beli Barang dari China Bisa Pakai Ducking!

Menghitung harga jual adalah gabungan antara data akurat (HPP, biaya operasional) dan strategi (analisis kompetitor, psikologi konsumen). Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bagi Anda yang ingin memulai bisnis impor barang dari China, jangan ragu untuk konsultasi dengan Ducking. Ducking merupakan spesialis jastip China yang sudah memiliki pengalaman selama lebih dari 10 tahun. Lansung hubungi admin Ducking sekarang juga! 

Tags


Artikel Terbaru